Kamis, 02 Juli 2020

Persiapan Pembelajaran dimasa New Normal




 
Pemerintah telah mengumumkan skema kegiatan belajar mengajar selama penerapan new normal. Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, hanya sekolah di zona hijau saja yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu pun dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, sekolah yang akan dibuka juga bertahap. Mulai dari tingkat SMP-SMA sederajat dan disusul oleh tingkat SD-sederajat dua bulan kemudian, dan tingkat PAUD-sederajat empat bulan kemudian. Itu pun, jika ternyata daerah tersebut berubah statusnya menjadi zona kuning, oranye, atau merah, kegiatan belajar-mengajar tatap muka harus dihentikan. Setelah daerah itu menjadi hijau kembali, skema pembukaan sekolah tersebut diulang lagi dari awal.

Selain jadwal pembukaan sekolah yang dimulai dari SMA/SMK/MA, Kemendikbud juga mengatur jumlah maksimal siswa di dalam suatu kelas. Untuk tingkat sekolah menengah dan sekolah dasar dibatasi hanya maksimal 18 peserta didik per kelas, sedangkan untuk SLB dan PAUD maksimal 5 orang per kelas. Jarak antar-siswa di tingkat SD-SMP-SMA diatur minimal 1,5 meter. Sementara untuk tingkat PAUD, para siswa harus berjarak minimal 3 meter saat berada di dalam kelas.
 
Sekolah yang melalui masa transisi ini harus melakukan proses shifting. Meski sekolah sudah dibuka kembali, namun kegiatan yang diperbolehkan hanya belajar-mengajar di dalam kelas saja. Sedangkan untuk aktivitas lain seperti ekstrakurikuler, olahraga, dan kantin belum boleh dibuka. Seperti kantin itu tidak boleh (buka), jadi apa pun aktivitas yang dapat membentuk perkumpulan belum boleh di masa transisi.Selain itu, para siswa juga tidak serta merta diwajibkan datang ke sekolah meski sudah dibuka. Bagi orang tua yang merasa kondisi di sekitar belum aman, mereka boleh meminta anak-anaknya untuk tetap belajar di rumah secara daring.
 
Dari hal tersebut di atas, Dinas Pendidikan Provisi Aceh pun sekarang sedang gencar-gencarnya memantau kesiapan semua sekolah melalui Cabdin Wilayah masing-masing meminta untuk setiap kepala sekolah SMA/SMK untuk melaporkan persiapan sekolah menghadapi masa New Normal yang rencananya sekolah akan dibuka kembali mulai bulan Juli mendatang. Persiapan tersebut terkait masalah sarana dan prasarana yang mendukung protokol kesehatan dimasa New Normal. Pembentukan panitia yang terlibat untuk khusus menangani pembelajaran dimasa New Normal, jadwal shifting sampai dengan alokasi untuk pembelajaran dimasa New Normal.

0 komentar:

Posting Komentar